Sabtu22 Februari 2025

Rekomendasi

KPK Ungkap Rekening Dana Suap Menteri Kelautan

Illustrasi

Jakarta,RJ - KPK mengungkap awal mula terbongkarnya kasus suap ekspor benih lobster yang melibatkan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo. KPK lalu menyelidiki belanja mewah yang dilakukan Edhy di Hawaii, Amerika Serikat.

KPK memang mengintai kasus ini pada Agustus lalu. Menjelang Akhir November KPK menerima informasi dugaan terjadinya penerimaan uang oleh Penyelenggara Negara. Hal itu terjadi pada tanggal 21 November 2020 sampai dengan 23 November 2020.

"Informasi adanya transaksi pada rekening bank yang diduga sebagai penampung dana dari beberapa pihak yang sedang dipergunakan bagi kepentingan Penyelenggara Negara untuk pembelian sejumlah barang mewah di luar wilayah Indonesia," kata Wakil Ketua KPK Nawawi Pomolango dalam jumpa pers dari Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (25/11/2020).

Kasus ini bermula pada 14 Mei 2020, Edhy selaku Menteri Kelautan dan Perikanan menerbitkan Surat Keputusan Nomor 53/KEP MEN-KP/2020 tentang Tim Uji Tuntas (Due Diligence) Perizinan Usaha Perikanan Budidaya Lobster. Pihak yang hendak menjadi eksportir benih lobster harus memenuhi penilaian Tim Uji Tuntas sebagaimana yang tertera dalam Surat Keputusan itu.

Tim Uji Tuntas dipimpin oleh Staf Khusus Edhy bernama Andreau Pribadi Misanta (APS) selaku Ketua Pelaksana Tim Uji Tuntas. Selain itu, Staf Khusus Menteri Edhy bernama Safri (SAF) selaku Wakil Ketua Pelaksana Tim Uji Tuntas.

Awal Oktober 2020, Direktur PT Dua Putra Perkasa (PT DPP) bernama Suharjito (SJT) datang ke kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk bertemu SAF. PT DPP hendak menjadi eksportir benur. Untuk mengekspor benur, maka syaratnya harus melalui PT Aero Citra Kargo (PT ACK). PT ACK ini bertindak sebagai 'forwarder' benur dari dalam negeri ke luar negeri.

"Dalam pertemuan tersebut, diketahui bahwa untuk melakukan ekspor benih lobster hanya dapat melalui forwarder PT ACK dengan biaya angkut Rp 1800/ekor," kata Nawawi Pomolango.

Supaya diterima sebagai eksportir benur, PT DPP diduga melakukan transfer sejumlah uang ke rekening PT ACK dengan total sebesar Rp 731.573.564,00.

Pada bagian ini inilah KPK menemukan modus rekening penampung. Uang yang dikirim ke rekening tersebut yang kemudian dibelanjakan di Hawaii.

PT ACK dipegang oleh Amri dan Ahmad Bahtiar. Amri dan Ahmad Bahtiar diduga merupakan calon yang diajukan pihak Edhy Prabowo serta Yudi Surya Atmaja.

Duit-duit dari perusahaan-perusahaan yang berminat menjadi eksportir benur kemudian masuk ke rekening PT ACK.

"Atas uang yang masuk ke rekening PT ACK yang diduga berasal dari beberapa perusahaan eksportir benih lobster tersebut, selanjutnya ditarik dan masuk ke rekening Amri dan Ahmad Bahtiar, masing-masing dengan total Rp 9,8 miliar," kata Nawawi.

Pada 5 November 2020, diduga terdapat transfer dari PT ACK melalui rekening Ahmad Bahtiar ke rekening salah satu bank atas nama Ainul Faqih (staf istri Edhy) sebesar Rp 3,4 miliar yang diperuntukkan bagi keperluan Edhy Prabowo, istrinya bernama Iis Rosyati Dewi, stafsus Edhy bernama Safri, dan stafsus Edhy bernama Andreau Pribadi Misanta. Duit Rp 3,4 miliar itu dipakai belanja-belanja di Honolulu, Hawaii, Amerika Serikat (AS).

"Penggunaan belanja oleh EP dan IRW di Honolulu AS ditanggal 21 sampai dengan 23 November 2020 sekitar Rp 750 juta berupa Jam tangan Rolex, tas Tumi dan LV, baju Old Navy," kata Nawawi.

"Di samping itu pada sekitar bulan Mei 2020, EP juga diduga menerima sejumlah uang sebesar US$ 100 ribu dari SJT melalui SAF dan AM. Selain itu SAF dan APM pada sekitar bulan Agustus 2020 menerima uang dengan total Rp 436 juta dari AM," kata Nawawi.

Sepulang dari Amerika Serikat, Edhy beserta romobongan terjaring operasi tangkap tangan KPK saat tiba di Bandara Internasional Soekartno Hatta pada Selasa (24/11) menjelang tengah malam. Mereka dibawa ke Gedung KPK.

Setelah menjalani pemeriksaan, Edhy bersama 6 orang lainnya ditetapkan sebagai tersangka suap ekspor benur. Sementara Istri Edhy, Iis Rosita dibebaskan oleh KPK lantaran hanya diperiksa sebagai saksi.  (dtc)

 

Editor: Asep Loethfi

Sumber: detik.com




Komentar Facebook


Berita Terkait

Menteri KKP Masih Diperiksa KPK

Jakarta,RJ - Edhy Prabowo ditangkap bersama istrinya, Iis Rosita Dewi. Beberapa pegawai KKP juga turut diamankan dalam penangkapan tersebut. Edhy Pra

Read more

Terkait Benish Lobster, KPK Dikabarkan Tangkap Menteri Kelautan

Jakarta,RJ - Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo dikabarkan terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dini ha

Read more

Hasbi Anshory : Indonesia Adalah Negara Majemuk

Muarabulian,RJ - Anggota DPR RI dari partai Nasdem, Hasbi Anshory SE.MM menggelar Sosialisasi Empat Pilar MPR RI. Dengan tema 'Pembangunan Dalam Persp

Read more

Gubernur Sumsel Langsung Surati Kapolda dan Kajati

Palembang,RJ-Usai berdialog dan menerima aspirasi dari para pendemo agar mahasiswa yang ditahan pasca Omnibus Law pada 8 Oktober 2020 lalu bisa dibeba

Read more

Gubernur Sumsel Siap Jamin Penangguhan Penahanan Mahasiswa

Palembang,RJ – Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel), Herman Deru, menyambut baik demo mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fattah Palembang,

Read more

Lagi Gempa Guncang Sumbar

Jambi,RJ – Gempa berkekuatan 5,3 Skala Righter (SR) dengan kedalaman 11 km mengguncang Sumatera Barat (Sumbar) pada pukul 11.41.59 pada Rabu (18/11)

Read more