Ortu Anggap Penangkapan Mahasiswa Demo Cacat Hukum
Palembang,RJ-Empat orang tua mahasiswa yang ditangkap Jatanras Polda Sumsel, usai demo menolak UU Cipta Kerja yakni Rezan bin Rudy, Awabbin Hapiz, Nau
Read moreKerinci,RJ - Warga Dua Desa di Kerinci, yakni warga Desa Semerap dan Desa Muak nyaris bentrok, sejak Minggu (25/10) hingga Senin (26/10). Informasi yang diterima perselisihan keduanya diduga akibat persoalan tanah garapan perkebunan.
Wartawan Reportase Jambi di Sungaipenuh melaporkan, warga kedua desa itu sempat memanas, sejak Minggu (25/10) hingga Senin siang (26/10). Bahkan warga Desa Semerap dengan membawa senjata tajam berupa Tombak dan Parang, sudah berada di perbatasan Desa Muak. Begitu juga warga Desa Muak, sudah melakukan pemblokiran jalan dengan menebang kayu besar untuk menutup jalan.
"Untungnya pihak Kepolisian, TNI, dan Pemda sudah berada di lokasi untuk melakukan pengamanan dan mencoba melakukan penyelesaian," ungkap seorang warga di lokasi kejadian.
Ketika ditanya penyebab terjadinya konflik tersebut, dia belum mengetahui secara pasti. Hanya saja, informasi yang dia terima, diduga persoalan tanah perladangan di area Desa Muak.
Hingga berita ini diturunkan pihak Kepolisian, belum berhasil dikonfirmasi terkait konflik antara Desa Semerap dengan Muak ini. Namun saat ini, pihak Kepolisian bersama Brimob dan TNI, sudah berada di lokasi untuk melakukan pengamanan. Bahkan, Wakil Bupati Kerinci, H Ami Taher didampingi Sekda Kerinci, Kapolres dan Dandim turun ke lokasi kejadian.
Wakil Bupati Kerinci, H Ami Taher mengharapkan kedua warga bisa menahan diri, dia sangat berharap Kerinci bisa selalu damai. "Kita semua bersaudara, jangan sampai ada perselisihan. Kita ingin Kerinci semakin damai," ungkapnya.
Dikatakan, dia bersama forkopimda terus berupaya secara maksimal, untuk menyelesaikan konflik antara masyarakat peladang Semerap dengan warga Muak. "Tiga hari yang lalu, kita sudah memanggil kedua belah pihak, cari titik temu. Kami minta warga menahan diri memberikan waktu mencari solusi. Yakin pada saya, tidak ada keberpihakan kita selesaikan secara baik-baik," sebutnya.
Sebenarnya, lanjut Wakil Bupati Kerinci, sekitar pukul 10.00 WIB Senin (26/10) Pemkab berencana mengadakan pertemuan dengan masyarakat peladang dan warga Muak. "Untuk yang berkaitan dengan permasalahan hukum, maka diselesaikan secara hukum, yakin kepada pemerintah untuk menyelesaikan persoalan ini. Bagi yang bisa selesai dengan adat dan kekeluarga kita selesaikan," sebutnya. (qhy)
Penulis: Oki
Editor: Asep Loethfi
Palembang,RJ-Empat orang tua mahasiswa yang ditangkap Jatanras Polda Sumsel, usai demo menolak UU Cipta Kerja yakni Rezan bin Rudy, Awabbin Hapiz, Nau
Read moreMuarabungo,RJ – Jajaran Polres Bungo berhasil mengungkap jaringan Narkoba antar provinsi. Pengungkapan ini dimulai Sabtu (17/10), hingga berhasil me
Read morePalembang,RJ – Penangkapan beberapa oknum mahasiswa di Palembang pasca demo menolak UU Omnibus Law, diprotes oleh keluarga. Karena sejak dijemput Se
Read morePalembang,RJ-Beredar khabar, untuk mempermudah dan mempercepat proses administrasi di Kantor Cabang BPJS Palembang, harus mengeluarkan tips ke oknum s
Read moreSengeti,RJ-Rabu pagi (16/9) sekira pukul 10.00 WIBdi Jalan lintas Jambi-Pekan Baru Km.32 Bukitbaling di digelar Operasi Yustisi penegakan Perbup No. 5
Read moreMuarabungo,RJ-Kejaksaan Negeri (Kejari) Bungo terus mengusut dugaan korupsi dana desa (DD) Dusun Peninjau, Kecamatan Bathin II Pelayang. Bahkan saat i
Read more